Rabu, 16 November 2011

Cinta Terbalas, Namun ku Tolak


             Masa-masa SMP adalah masa anak remaja yang diperbudak oleh cinta monyet mereka. Alhamdulillah aku terlahir dari orangtua yang mengerti tentang agama. Jujur aku juga menyukai beberapa cowok waktu itu, tetapi aku tidak sampai melakukan pacaran karena pacaran itu sama dengan zina. Alhamdulillah aku tetap istiqomah dijalanNya.
            Ada beberapa pria disekolahku yang menyatakan cintanya kepadaku namun ku tolak karena rasa takutku kepada Allah begitu besar jadi aku tolak mereka semua. Ada dua cowok yang kutaksir pada saatku SMP. Sebut saja Fajar dan Yusuf, aku naksir dengan fajar pada saat aku kelas 7 dan awal kelas 8 sampai akhirnya Yusuf datang dikehidupanku dan aku masih punya perasaanku dengannya sampai sekarang.

Awal-awal aku suka Fajar,
            Dia adalah kakak kelasku. Badannya tinggi dan putih. Aku mulai menyukainya pada saat aku dan dia mengikuti ekskul yang sama yaitu ekskul Taekwondo dan Rohani Islam (Rohis). Awalnya ku merasa biasa saja dengannya tetapi kenapa lama-lama rasa itu muncul tiba-tiba tanpa izin. Aku sering cemburu kalau Fajar suka dekat dengan cewek lain aku tidak tahu berapa cewek di sekolahku yang menyukai dirinya mungkin banyak.
            Selama ini aku tidak pernah berkata sedikit pun dengannya sampai ia lulus. Pernah aku geer setengah mati pada saat LDK Rohis dia bertanya kepada temanku ‘zafira, mana?’. Lalu sahabatku sebut saja Lia langsung menghampiriku lalu dia berkata “ za.. dicariin tuh sama ka Fajar “. Ada perasaan ingin menemui dia tapi aku benar-benar tidak kuat untuk menemuinya. Akhirnya ku urungkan hati ini untuk menemuinya.
            Ada satu kejadian pada saat aku ikut ekskul Taekwondo. Dia menegurku karena tendanganku salah dan dia memberikan contoh yang benarnya. Sampai akhirnya dia lulus dari tingkat SMP. Aku hanya bisa merelakannya dan berdoa semoga dia bisa mendapatkan sekolah yang dia inginkan. Dan aku berusaha mencari informasi dimana ka Fajar sekolah sekarang ternyata dia masuk di SMK Farmasi Jakpus. Dengan pesimisnya diriku aku pesimis tidak bisa bertemu dia lagi tetapi entahlah kehendak sang maha esa.
Sampai akhirnya ada seseorang yang mengisi hatiku kembali,
            Ialah Yusuf seorang murid dari pondok pesantren di Jawa Timur. Aku kenal dengannya di sebuah program sekolah pada bulan Ramadhan yang biasa disebut sanlat atau pesantren kilat. Dia dan teman-temannya yang mengisi kegiatan itu disekolah dia dan teman-temannya yang mengajarkan kami semua pada saat itu. Awalnya aku aneh melihat dirinya karena pada saat dia ngajar dia memperkenalkan sebuah permainan dan aku tidak mengerti bagaimana cara mainnya sampai-sampai aku disoraki oleh teman-temanku.
            Aku mulai dekat dengannya di sebuah jejaring sosial. Dia yang pertama memintaku berteman disebuah jejaring sosial. Awalnya aku tidak mengetahui ini siapa karena fotonya di foto profil tidak begitu jelas. Sampai akhirnya dia sering mengomentari apa yang aku post di jejaring sosial tersebut dan aku pun membalas komentar dia.
            Sampai akhirnya aku sering chat dengannya dan sms-an dengan Yusuf. Ku akui banyak juga perempuan yang menyukainya. Umurnya dua tahun diatasku. Dia sudah mempunyai banyak mantan pacar. Pernah aku sangat kesal dengannya karena message aku tidak di balas terus wall dariku pun juga tidak dibalas. Sampai-sampai aku sms ke dia seperti ini ‘ assalamualaikum kak.. kok sms aku tidak pernah dibalas ya? Dan wall dariku juga tidak kaka balas ada apa ya? Maaf kalau aku ngomong seperti ini ‘.
            Dan pagi-pagi sekali dia membalas sms ku ‘ wa’alaikumsalam ini Yusuf maaf ini siapa ya? ‘ ucapnya dalam sms. Kenapa Yusuf lupa sama aku, ucapku dalam hati. Lalu aku jelaskan tentang diriku dan dia kembali ingat kepadaku. Setelah beberapa hari aku pun tahu apa yang menyebabkan dia melupakanku ternyata dia mempunyai seorang pacar baru.
            Sampai akhirnya dia harus balik ke pondok. Dan sebelum dia kembali ke pondok aku mengirim message ke dia dalam bahasa inggris ‘ I know it’s time to leave, but you’ll be in my dreams ‘ aku berharap dia membacanya walaupun dia tidak harus membalas sms dariku itu.
            Selama ini aku belum pernah mengobrol langsung dengannya. Hanya mengobrol di dunia maya.

            Sedikit informasi aku ketahui setelah beberapa hari dia balik ke pondoknya ternyata dia meminta putus kepada pacarnya yang baru. Sedihnya mereka tidak jadi putus karena pacarnya memaksa tidak ingin putus darinya.

Kepulangan dirinya dari pondok pesantren,
            Aku tidak tahu informasi sedikit pun dia pulang dari pondok. Tiba-tiba ada sms masuk dari nomor yang tidak ku kenal di dalam sms tersebut dia mengajakku untuk kesebuah tempat dan dia akan menjemputku di sekolahku. Setelah ku tanya siapa yang mengirim sms tersebut dia hanya menjawab nanti kamu juga akan tahu.
            Dengan rasa penuh penasaran siapa yang meng-sms diriku semalam untuk mengajakku kesebuah tempat akhirnya aku tungguin dia juga di depan gerbang. Setelah beberapa menit terlewati datanglah seorang pria menaiki motor ninja dengan helm. Kemudian pria itu membuka helmnya dengan rasa terkejut aku langsung berteriak   
“ kakak.. “ ucapku terkejut.
“ ini pakai helmnya “ pinta ka Yusuf.
Dengan segera aku mengambil helm dari tangan kak Yusuf dan segera naik keatas motor besar itu. Kak Yusuf melesatkan motornya dengan sangat cepat dan sampailah kami di sebuah tempat makan yang terlihat begitu romantis.
“ kita ngapain ka kesini? “ tanyaku dengan wajah bingung.
“  Nia belum makan siang kan? Apa tempatnya Nia tidak suka? “ tanyanya kembali.
“ Nia suka kok! tempatnya bagus, tapi apa tidak terlalu mahal makan disini? “ tanyaku dengan muka innocent.
“ Nia tenang ajah ya yang penting Nia kenyang dan senang “ jawabnya dengan penuh perhatian.
            Tanpa babibu lagi kak Yusuf langsung menggandeng tanganku menuntun kedalam. Dan kak Yusuf memilih tempat yang sangat romantis disana. Kemudian kami segera memesan makanan. Disaat aku sedang menikmati makanan restoran tersebut tiba-tiba tangan dingin itu menggenggam tanganku penuh perhatian.
Dan pada saat itu kak Yusuf menyatakan cintanya kepadaku. Dalam hati berteriak kegirangan sangat girang ternyata cintaku terbalas cintaku terbalas, ucapku dalam hati berulang-ulang kali.
            Ada sesuatu yang membuatku bingung bukannya kak Yusuf masih mempunyai pacar. Setelah kutanyakan kepadanya ternyata pacarnya mengkhianati dia. Pacarnya yang dulu ternyata CLBK (cinta lama belum kelar) dengan mantannya. Jadi setelah dia pulang dari pesantren pacarnya minta putus sama kak Yusuf.
            Sampai saat ini aku belum membalas cintanya. Selama perjalanan pulang aku hanya diam dan kak Yusuf pun sama-sama diam seperti orang yang baru kenal. Sekitar pukul jam 10 malam aku mengirimkan sms kepadanya “ siapa yang tidak tertarik dengan cowok seperti kakak. Beribu-ribu perempuan pasti tertarik dengan kakak. Tetapi aku serahkan perasaan ini kepada-Nya sang maha kuasa. Aku takut bila perasaan ini akan menjadi dosa. Aku hanya minta kepada kakak hanya untuk menjadi temanku terlebih dahulu biarkan nanti jodoh Allah yang tentukan “.

Keesokan harinya,
            Dia kembali menjemputku disekolah. Di perjalanan dia mengatakan bahwa dia terima keputusanku. Dan dia hanya meminta satu permintaan kepadaku jangan pernah melupakannya dan putus kontak denganku. Insya Allah aku bisa menjalankannya.
            Akhirnya kami kembali berkomunikasi seperti biasa seperti dulu. Hingga waktu memisahkan kembali aku dengan kak Yusuf. Sehari sebelum kak Yusuf balik ke pesantren dia mengajakku ketemuan di food court di sebuah mall. Disana dia kembali menggenggam tanganku dan dia memberikan sebuah kalung berinisial namaku dibalik kalung itu terdapat inisial kak Yusuf ternyata kalung itu sepasang kak Yusuf juga mempunyainya sama persis. Kalung ini hanya sebagai simbol persahabatan.
            Sebelum dia balik ke pondok dia hanya mengatakan “ tunggu aku ya “ dan “ jaga diri baik-baik ya, nanti setiap seminggu sekali aku akan meneleponmu “. Aku melambaikan tanganku dari luar bis yang dinaikinya.
            Hari-hari bila tanpanya tidak akan berwarna. Alhamdulillah aku bisa menahan perasaan ini agar tidak dapat masuk kedalam lubang dosa lebih dalam lagi.

                                                                   TAMAT

2 komentar: